Mikhail Kalashnikov di Kremlin, Moskwa, Federasi
Rusia, 10 November 2009
----------------
Mikhail Timofeyevich
Kalashnikov (10 November 1919 – 23 Desember 2013 adalah perancang senjata kecil
asal Rusia. Ia dikenal sebagai pengembang senapan AK-47, AKM, dan AK-74
Berkarier dalam dinas
militer Soviet
Pada tahun 1938 dia masuk
wajib militer Tentara Merah dan menjadi komandan tank pada awal Perang
Patriotik Besar dan bertugas di komando daerah khusus di Kiev Ukraina.
Sejak
itu ia menekuni bidang-bidang permesinan dan terus mendalami mekanisme
persenjataan di antaranya adalah ahli mekanik tank. Pendidikan inilah yang
menjadi modal dasarnya menciptakan beragam perlengkapan perang. Ia merancang
indikator inersi untuk mencatat jumlah tembakan dari meriam tank. Lalu ia juga
membuat perangkat untuk melihat efektivitas tembakan dari jendela tank. Begitu
pula indikator untuk melihat kinerja mesin tank. Kreativitas Kalashnikov dan
perangkat buatannya ternyata menarik perhatian panglima komando daerah yang
dijabat Jendral Georgy Zhukov. Zhukov lalu memberi hadiah sebuah jam tangan dan
mengirim Kalashnikov ke
Pada musim gugur 1941,
ketika pertempuran melawan Jerman, ia diangkat menjadi komandan pasukan tank
pada "Marshal Katukov's First Tank Army" yang menggunakan tank T-34,
dengan pangkat sersan senior. Pada bulan Oktober 1941, Kalashnikov terluka
parah pada pertempuran di Bryansk , kota yang berjarak sekitar 379 km di barat daya kota Moskow, dan dikirim
pulang dari garis depan serta dirawat dirumah sakit. Di sini ia banyak
berbincang-bincang dengan sesama pasien tentara yang dirawat tentang
persenjataan, di antaranya tentang keluhan perihal kurangnya senapan mesin
(otomatis) pada pasukan Soviet dibandingkan dengan milik pasukan Jerman. Atas
diskusi dan keluhan dari rekan-rekan sejawatnya, Kalashnikov mulai memikirkan
rancangan senapannya di rumah sakit bagi Tentara Merah. Ia mulai banyak membaca
di perpustakaan rumah sakit tentang teknik senapan. Pegawai rumah sakit yang
bernama Marusya meminjamkan buku dasar-dasar persenjataan yang ditulis V.G.
Federov yang berjudul "Evoluyutsia Strelkovogo Oruzhiya" yang
diterbitkan pada tahun 1939. Kalashnikov kemudian bergabung dengan lokakarya Institut
Penerbangan Moskwa. Ketika bekerja di situ, Kalashnikov merancang beberapa
inovasi untuk tank, antara lain sebuah alat penghitung jumlah tembakan. Setelah
beberapa tahun, ia diangkat menjadi kepala insinyur, dan diberikan lebih banyak
sumber daya.
Mikhail Kalashnikov tahun 1949
--------------
Merancang Senapan AK-47
Pada tahun 1942, tentara
Merah mendirikan proyek untuk menciptakan senapan mesin yang ringan dan mudah
dioperasikan. Dalam proyek ini terdapat tenaga perancang ternama yakni G.S.
Shpagin, V.A. Degtyarev dan Kalashnikov serta Aleksei Ivanovich Sudayev. Namun
pada pertandingan perancangan senapan mesin/senapan otomatis ini ternyata
dimenangkan Aleksei Ivanovich Sudayev dengan model PPS-43. Meski kalah, tetapi
rancangan Kalashnikov diperhatikan oleh Jendral Anatoly Arkadaevich
Blagonravov, pemegang kunci dalam program persenjataan Uni Soviet dan komisaris
pada "Artilleriskoi Akademi RKKA im Dzerzhinskogo".
Pada tahun 1947, dia
merancang AK-47. Dan berkat keuletannya pada tahun 1948, Kolonel Teknik
Vladimir Sergeyevich, memberi selamat kepada Kalashnikov karena rancangannya
berupa "Avtomat Kalashnikova" diterima menjadi senapan standar, dan
pada tahun 1949, senapan serbu AK-47 (Avtomat Kalashnikova Obrazetsa)
berkaliber 7,62 mm ini mulai secara luas dipakai oleh Tentara Merah. Senjata
ini diproduksi secara massal antara 1948-1951, model berikutnya antara
1952-1954, lalu diterbitkan lagi model ketiga yang tetap dinamai AK-47 dan pada
tahun 1959 diperkenalkan model AKM.
Senapan ini begitu populer
di dunia karena mudah dioperasikan di berbagai medan tempur. Bahkan popularitas senapan
rancangannya menjadi simbol-simbol perjuangan kaum antikemapanan, gerilyawan
hingga bendera nasional seperti halnya bendera negara Mozambik, bendera
Hizbullah, hingga korps Garda Revolusioner Islam Iran, meski Iran lebih banyak
mengadopsi senapan buatan barat seperti Gewehr G-3. Kalashnikov sendiri
mengatakan ketika membandingkan senapannya dengan senapan M-16 dengan
menyebutkan bahwa senapannya memang lebih berat dibandingkan M-16 namun M-16
dianggapnya terlalu rumit sehingga sering merepotkan ketika macet digunakan,
terutama M-16 versi awal (M-16A1). Karena begitu populernya sehingga ada
ungkapan bahwa senapan ini sangat akrab dari kalangan kawanan bandit hingga
anggota pasukan elit negara. Bahkan dikalangan pemuda pada suku-suku di Afrika,
ada sebuah lagu yang sangat populer dinyanyikan pemuda dengan bahasa setempat
yang bisa diartikan seperti ini, "Tanpa uang, anda bukanlah apa-apa, tanpa
sebuah Kalash...." (yang dimaksud adalah senapan Kalashnikov).
Penghargaan
Berkat jasa-jasanya
tersebut, Kalashnikov dianugerahi pangkat kehormatan Mayor Jenderal pada tahun
1949 yang kemudian dinaikkan menjadi Letnan Jenderal lima tahun kemudian. Bintang penghargaan
sebagai pahlawan Uni Soviet juga diperoleh juga gelar doktor kehormatan
dibidang teknik. Kalashnikov menghabiskan masa tuanya di flat sederhana di kota Izhevsk
di barat Pegunungan Ural yang juga dikenal sebagai industri kendaraan bermotor.
Di kota inilah
dia masih mengabdikan dirinya berkarya di pabrik senjata Izmash, yang dibangun
pada 1807.
Ketika ditanya oleh wartawan
mengenai senapan rancangannya yang menjadi mesin pembunuh terkenal di dalam
konflik diberbagai belahan dunia sejak tahun 1947, dia berkata :
"Aku tetap bisa tidur
nyenyak. Aku merancang senapan ini untuk membela diri, bukan untuk membunuh.
Kalau banyak yang terbunuh dengan senapan ini, itu kesalahan para politisi yang
tak mampu mencapai kesepakatan damai dan lebih memilih jalan kekerasan untuk
memecahkan masalah mereka".
Selanjutnya dia berkata :
"Pada saat merancang,
jelas sekali aku membuatnya dalam suasana Perang Dunia II, ketika kita harus
menghadapi musuh yang paling kuat, yakni fasis Jerman. Aku merancang senapan
ini, hingga kita bisa mempertahankan batas-batas negara kita. Kalau pada waktu
itu tidak adanya perang, mungkin sekali aku menjadi perancang mesin
pertanian"
Namun dibalik kesuksesan
rancangannya itu, senapan Kalashnikov mudah ditiru, baik dari negara-negara
bekas sekutu Uni Soviet, negara-negara bekas Pakta Warsawa yang pada saat itu
memang diberikan rancangan senapan Kalashnikov oleh Uni Soviet untuk memenuhi
kebutuhan persenjataan Pakta Warsawa, maupun Kalashnikov ilegal yang dibuat
bahkan oleh industri sekelas "home industry" di daerah daerah konflik
seperti di kawasan perbatasan Afganistan-Pakistan meski mutunya di bawah
kualitas senapan Kalashnikov yang asli, seperti lebih berat dari berat aslinya.
Hal ini juga disesalkan oleh penciptanya, Kalashnikov yang lebih menyesalkan
masalah penggandaan senapan tiruan itu untuk digunakan para kriminal dan
pemberontak gerilyawan di berbagai negeri. Namun dia tidak menyesalkan telah
menyerahkan hak ciptanya ke negara.( id.wikipedia )